Rabu, 26 Oktober 2011

Makanan dan Sumber Penyakit

Seringkali beberapa penyakit timbul karena makanan sehari-hari, karena itu berhati-hatilah. Kadar kolesterol tinggi menimbulkan akibat-akibat buruk pada jantung. Dengan kenyataan ini, makanan bisa pula menjadi biang keladi bagi timbulnya berbagai macam penyakit.

Berbagai makanan belakangan ini bisa dikatakan telah menjadi semacam yang akut seperti penyakit. Sementara bencana kelaparan dan kekurangan gizi melanda banyak penduduk benua Afrika dan Asia. Di Eropa dan Amerika begitu banyak orang berkesempatan memilih apa yang hendak mereka makan, berapa banyak dan apa mereka akan memakannya berlebihan ataukah tidak.



Apakah yang dikatakan makanan sehat itu benar benar sehat adanya ? Yang disebut makanan sehat itu sebenarnya tidak ada . Sebaliknya, yang ada adalah industri makanan sehat yang semakin berkembang.  "Sebagian besar mereka yang menjual makanan sehat mungkin sungguh-sungguh percaya akan kemanfaatan produk mereka, akan tetapi yang lain dianggap tidak lebih sebagai usaha penipuan" demikian kata Prof. Ardold Bender, penulis buku "Health or Hocus ?"

Dalam bukunya, Prof. Ardold menyimpulkan, sesungguhnya tidak ada makanan yang dikatakan tidak baik, sebab setiap daerah memiliki corak makanan tersendiri. Jika di Eropa orang makan roti dan kentang, maka di Asia orang makan nasi. Kurma dimakan di beberapa daerah Timur Tengah.Yang mungkin kurang baik adalah komposisi makanan yang dimakan setiap hari.

 Kekurangan Vitamin A, maka bahayanya kebutaan dapat terjadi. Kekurangan Vitamin B1 dapat menyebabkan beri beri, kekurangan Yodium menyebabkan gondok. Lalu kadar kolesterol yang tinggi membuat akibat buruk pada jantung.

Diet
     Banyak orang yang salah mengerti tentang diet. Sebetulnya diet yang baik adalah bukan mengurangi jatah makan setiap hari, tetapi memakan serba sedikit. Dikalangan anak anak gadis sering ditemukan hilangnya selera untuk makan, ini akibat dipaksakannya untuk mengurangi makan. Ini bukan karena mereka tidak punya makanan, tapi karena disengaja agar badan mereka tetap langsing.

 Tujuan mereka tercapai, tetapi reaksi yang diberikan tubuh dapat mengakibatkan tindakannya itu berbahaya. Akibat yang ditimbulkannya menyebabkan terhentinya siklus haid, atau kerapuhan tulang.

Lemas karena Diet
     Keluhan yang sering dijumpai dalam berdiet adalah rasa lapar, sehingga sering membatalkan niat untuk menjadi sehat. Padahal, rasa lapar ini sebenarnya bisa ditanggulangi dengan mengkonsumsi serat makanan (dietary fiber) seperti apple pectin, psylium dan wheat bran.
 
 Penggunaan serat makanan ini cukup effektip untuk mengurangi rasa lapar. Dalam menggunakan serat makanan untuk diet, perlu diperhatikan jenisnya dan asupan gizi yang seimbang, seperti protein, lemak esensial, serta vitamin mineral, khususnya vitamin B1, asam folat dan zat besi.
   
Selain rasa lapar, akibat lain berdiet yang sering terjadi adalah anemia (kurang gizi) dan rasa lemas, yang merupakan sebab akibat yang saling mengkait. Selain itu rasa lemas bisa juga dikarenakan hipoglikemia, menurunya kadar gula darah. Biasanya disertai keluarnya keringat dingin, rasa mual, pusing, bahkan bisa mengakibatkan pingsan.

Anemia akibat berdiet sesungguhnya bisa dicegah dengan suplemen gizi, terutama yang mengandung protein esensial, zat besi, asam folat dan vitamin B1. Beberapa suplemen gizi lain yang bisa membantu sukses diet adalah asam amino esensial, asam lemak esensial dan serat makanan.

Sukses tidaknya program diet tergantung pada beberapa hal.

Pertama adalah motivasi dan perubahan perilaku, khususnya terhadap pola makan baru yang dirancang sesuai standar diet.


Kedua adalah dukungan keluarga.


Ketiga adalah pengetahuan mengenai tubuh kita sendiri, termasuk yang menyangkut kesehatan, diet dan olah raga yang baik dan seimbang.


Keempat, penerapan diet yang baik dan seimbang secara konsekuen. Kelima, penerapan olahraga yang baik dan seimbang secara rutin serta teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar