Sebagian pria mungkin khawatir tentang frekuensi masturbasi yang terlampau sering dapat mengakibatkan infertilisasi alias kemandulan. Jangan khawatir, masturbasi tak bikin pria mandul, cuma memang ada beberapa gerakan berbahaya yang bisa memicu ejakulasi lambat (terbelakang).
Memang ada beberapa mitos yang menyatakan masturbasi bisa menyebabkan kemandulan karena adanya penurunan jumlah sperma. Tapi pada kenyataannya, masturbasi tidak dapat menyebabkan kemandulan.
Masturbasi hanya menurunkan jumlah sperma dalam jangka pendek, biasanya kurang dari 24 jam. Di hari berikutnya, jumlah sperma akan kembali normal. Kehamilan dapat terjadi setelah penetrasi, bahkan pada pria yang sering masturbasi.
"Sering masturbasi tidak mengurangi sperma dan juga tidak mempengaruhi kemampuan untuk mencapai ereksi," ujar Dr Erik Castle, konsultan Departemen Urologi di Tulane University, New Orleans, seperti dilansir dari MayoClinic, Selasa (22/6/2010).
Menurut Dr Castle, yang justru membuat pria mandul adalah kalau tidak mengalami orgasme (ejakulasi) selama beberapa hari atau lebih. Hal ini karena dapat mengurangi jumlah sperma dengan bentuk normal (morfologi) dan kemampuan untuk bergerak (motilitas).
Morfologi normal dan motilitas mempengaruhi kemampuan untuk mencapai dan membuahi telur pada wanita. Itulah sebabnya, beberapa kali berhubungan seksual dalam seminggu akan memaksimalkan kesempatan untuk hamil, walaupun pria tersebut sering masturbasi.
Meski masturbasi tidak menimbulkan dampak negatif, tapi para ahli memperingatkan bahwa beberapa bentuk masturbasi bisa berbahaya.
Gerakan yang menggosok sangat cepat atau dengan tekanan berat dan gesekan, dapat memperbesar risiko ejakulasi terbelakang (retarded ejaculation), yaitu jenis disfungsi seksual yang tidak dapat merasakan klimaks atau orgasme, bahkan melalui hubungan seks dengan pasangan sekalipun.
Walaupun masturbasi tidak bisa mempengaruhi jumlah sperma, tapi ada beberapa faktor lain yang bisa menurunkan jumlah sperma seperti dilansir dari Ehow, yaitu:
Memang ada beberapa mitos yang menyatakan masturbasi bisa menyebabkan kemandulan karena adanya penurunan jumlah sperma. Tapi pada kenyataannya, masturbasi tidak dapat menyebabkan kemandulan.
Masturbasi hanya menurunkan jumlah sperma dalam jangka pendek, biasanya kurang dari 24 jam. Di hari berikutnya, jumlah sperma akan kembali normal. Kehamilan dapat terjadi setelah penetrasi, bahkan pada pria yang sering masturbasi.
"Sering masturbasi tidak mengurangi sperma dan juga tidak mempengaruhi kemampuan untuk mencapai ereksi," ujar Dr Erik Castle, konsultan Departemen Urologi di Tulane University, New Orleans, seperti dilansir dari MayoClinic, Selasa (22/6/2010).
Menurut Dr Castle, yang justru membuat pria mandul adalah kalau tidak mengalami orgasme (ejakulasi) selama beberapa hari atau lebih. Hal ini karena dapat mengurangi jumlah sperma dengan bentuk normal (morfologi) dan kemampuan untuk bergerak (motilitas).
Morfologi normal dan motilitas mempengaruhi kemampuan untuk mencapai dan membuahi telur pada wanita. Itulah sebabnya, beberapa kali berhubungan seksual dalam seminggu akan memaksimalkan kesempatan untuk hamil, walaupun pria tersebut sering masturbasi.
Meski masturbasi tidak menimbulkan dampak negatif, tapi para ahli memperingatkan bahwa beberapa bentuk masturbasi bisa berbahaya.
Gerakan yang menggosok sangat cepat atau dengan tekanan berat dan gesekan, dapat memperbesar risiko ejakulasi terbelakang (retarded ejaculation), yaitu jenis disfungsi seksual yang tidak dapat merasakan klimaks atau orgasme, bahkan melalui hubungan seks dengan pasangan sekalipun.
Walaupun masturbasi tidak bisa mempengaruhi jumlah sperma, tapi ada beberapa faktor lain yang bisa menurunkan jumlah sperma seperti dilansir dari Ehow, yaitu:
- Stres
- Merokok
- Obat-obatan terlarang (narkoba)
- Kurang gizi (malnutrisi)
- Obesitas
- Cedera karena sering naik sepeda
- Mengenakan pakaian dalam atau pakaian renang yang terlalu ketat.